Kamis, 30 Januari 2014

kisah













Ia tak lebih dari seorang gadis remaja yang hanya bisa mengeluh dan terus mengaluh kepada Tuhannya. Tak pernah merasa puas dengan apa yang sekarang menjadi miliknya.
Iri, Cemburu hingga Dengki dengan kenyataan yang tak seperti impiannya. Memuji-Nya, namun hanya sampai di lisan. Hati nya tak pernah melafalkan. Menyanjung-Nya, namun tak pernah merasuki hati kecilnya. Hanya dunia yang ia pikirkan. Yah, dunia yang fana. Yang tak akan ada habisnya.

Sering kali ia mencoba. Menyelami dalamnya samudra hati. Untuk mencari kenyamanan bersama Tuhannya. Tapi gagal, gagal dan gagal. Hingga merasa hampir putus asa.

Seorang pemuda datang dengan beribu perangainya. Membuatnya merasa terusik, terganggu dengan tingkahnya. Pemuda yang membuat hidupnya terasa lebih rumit. Mendikte hidupnya untuk melakukan hal-hal yang tak pernah terbesit sedikitpun di angannya.

Perlahan pemuda tersebut menghilang dari hidupnya. hingga hilang tak berbekas sama sekali. disaat seperti ini, ia merasakan kehidupannya lebih baik. Ia menemukan dirinya yang sesungguhnya. Namun hari-hari nya terasa ada yang berlubang. perlahan ia sadar pemuda tersebut telah membantunya mencari dan menemukan jati dirinya.

Ia mulai mencari jejak lelaki yang dulu dibencinya itu. Mencari dan terus mencari. Hingga angin menyampaikan kabar padanya.

Ketika tempat yang ia tuju telah ada di hadapan, air mata tak mau berhenti mengalir dari kedua matanya. dihadapanya berbaring pemuda yang pernah di bencinya. Pemuda yang mengusiknya, menggangunya dan membuat hidupnya lebih rumit. Ia kembali tersadar bahwa cobaan hidup tak akan pernah pernah berhenti menjumpai kita karena Allah yang maha Kuasa begitu menyayangi kita. seperti ucapan pemuda itu beberapa saat sebelum menghilang dari kehidupannya.
         "jika merasa hidupmu penuh dengan cobaan, maka disaat seperti itulah Allah sangat dekat dan sangat menyayangi kita"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar