Sedikit pelajaran dari malam jum'at yang katanya jadi hari raya perminggunya orang islam. Jum'at yang kegiatan ngajinya libur lalu diganti dengan acara tambahan. kalau biasanya tuh disebut ekstrakurikulernya pondok. Nah, untuk malam jum'atnya ba'dha isya' (setelah isya') kegiatanyya dinamakan khitobah. Khitobah tuh semacam latihan ngomong didepan umum. bisa jadi pidato, muqasimul auqaat atau MC, sampai belajar ngasih mauidhotul hasanah. Nah, dari kegiatan ini tadi malam, tanggal 29 january 2015 aku nulis beberapa pelajaran yang akan kubagi. Semoga bermanfaat.
Sekarang contoh bila janji mengingkari. Kadang-kadang kita gak memikirkan untuk jangka panjang apa yang kita ucapkan. Mudah banget ngumbar janji. Padahal janji itu sesuatu yang sangat berat untuk ditanggung. Sampai ada istilah janji adalah hutang karena adanya janji itu untuk ditepati seperti hutang yang harus dibayar. Nah, ketika kita janji lalu ada suatu hal yang menghalangi kita untuk menunaikannya, itu sudah dihitung ingkar. Nah kawan, bukankah kita diajari untuk berucap insyaallah ketika berjanji? Itu bentuk kepasrahan kita kepada Allah. Bukan berarti kita hanya diam saja dan menunggu bantuan Allah untuk mengantar kita ketempat perjanjian. Bukan begitu. Kita tetap memiliki kewajiban untuk berusaha sekeras-kerasnya menuju janji kita. Namun kekuasaan terahir tetap Allah yang menentukan.
Selanjutnya bila dipercaya berhianat. Untuk ciri yang satu ini kita ambil contoh dalam pertemanan. Bayangin aja gini kronologinya. Sering kali kita berbagi rasa, berbagi rahasia kepada kawan kita dan kita udah bilang kepada kawan itu untuk gak bilang kesiapa-siapa. Nah, gak sengaja tuh kawan ngomong ke orang lain, tujuannya sih buat kebaikan. Tapi hal itu gak bias dibenarkan. Yang namanya amanah itu ya tetap amanah. Gak bias dipake’ main-main. Emang bener maksud tujuannya baik, tapikan gak jarang kalau kebaikan itu disalahgunakan oleh orang-orang yang gak bertanggungjawab. Bukankah Allah Maha Membolak-balikkan hati manusia? Jadi berusahalah menjadi kawan yang menjaga amanah sebaik-baiknya.
Nah kawanku yag dirahmati Allah, didunia ini memang tiada manusia yang sempurna melebihi Nabi Muhammad SAW. Namun hendaknya kita mengusahakan sebaik-baiknya menjauhi sifat-sifat buruk dan tidak terpuji. Kesempurnaan dan kebenaran hanya milik Allah. Wallahu a’lam bissowab.
Pegangan Hati itu keyakinan adanya Allah yang Maha Pengasih, Pedoman hati itu Kasih sayang kepada sesamaPelajaran pertama tentang munafik. pastinya udah pada tahu kalo munafik itu ada tiga sifat, bila bicara dusta, bila janji mengingkari dan bila dipercaya berhianat. munafik itu sifat yang bahaya banget kalo sampai dimiliki oleh manusia, apalagi muslim. gini sekarang, tiga sifat tadi kan deket banget sama kehidupan sehari-hari kita. Setiap hari kita bicara kan? Kita pasti ngobrol kan? Bersyukurlah bagi orang yang sedikit bicara. Karena itu bias ngebuat kita sedikit terjaga dari dusta saat ngobrol. Kebanyakan nih kalo ngobrol kan sambil ngomongin orang lain, dan dari sana timbul banyak banget potensi untuk nambahin atau ngurangin kejadian lewat cerita atau ngobrol tadi. Itu buat bagian bila bicara berdusta.
Sekarang contoh bila janji mengingkari. Kadang-kadang kita gak memikirkan untuk jangka panjang apa yang kita ucapkan. Mudah banget ngumbar janji. Padahal janji itu sesuatu yang sangat berat untuk ditanggung. Sampai ada istilah janji adalah hutang karena adanya janji itu untuk ditepati seperti hutang yang harus dibayar. Nah, ketika kita janji lalu ada suatu hal yang menghalangi kita untuk menunaikannya, itu sudah dihitung ingkar. Nah kawan, bukankah kita diajari untuk berucap insyaallah ketika berjanji? Itu bentuk kepasrahan kita kepada Allah. Bukan berarti kita hanya diam saja dan menunggu bantuan Allah untuk mengantar kita ketempat perjanjian. Bukan begitu. Kita tetap memiliki kewajiban untuk berusaha sekeras-kerasnya menuju janji kita. Namun kekuasaan terahir tetap Allah yang menentukan.
Selanjutnya bila dipercaya berhianat. Untuk ciri yang satu ini kita ambil contoh dalam pertemanan. Bayangin aja gini kronologinya. Sering kali kita berbagi rasa, berbagi rahasia kepada kawan kita dan kita udah bilang kepada kawan itu untuk gak bilang kesiapa-siapa. Nah, gak sengaja tuh kawan ngomong ke orang lain, tujuannya sih buat kebaikan. Tapi hal itu gak bias dibenarkan. Yang namanya amanah itu ya tetap amanah. Gak bias dipake’ main-main. Emang bener maksud tujuannya baik, tapikan gak jarang kalau kebaikan itu disalahgunakan oleh orang-orang yang gak bertanggungjawab. Bukankah Allah Maha Membolak-balikkan hati manusia? Jadi berusahalah menjadi kawan yang menjaga amanah sebaik-baiknya.
Nah kawanku yag dirahmati Allah, didunia ini memang tiada manusia yang sempurna melebihi Nabi Muhammad SAW. Namun hendaknya kita mengusahakan sebaik-baiknya menjauhi sifat-sifat buruk dan tidak terpuji. Kesempurnaan dan kebenaran hanya milik Allah. Wallahu a’lam bissowab.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar